Pelalawan – Sebuah video berdurasi 24 menit yang beredar di grup WhatsApp Jeritan Anak Negeri menghebohkan publik setelah menampilkan dugaan penganiayaan terhadap sejumlah warga oleh oknum security baru PT SLS di Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Dalam video tersebut terlihat beberapa warga mengalami luka pada bagian kaki hingga mengeluarkan darah. Bahkan, seorang warga tampak terbaring di tanah diduga akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh petugas keamanan perusahaan. Rekaman tersebut memunculkan pertanyaan besar mengenai prosedur pengamanan dan penanganan warga di lapangan.
Untuk memastikan informasi yang berimbang, perwakilan awak media mencoba meminta klarifikasi kepada pihak Humas PT SLS melalui pesan WhatsApp ke nomor 0822-2706-XXXX. Pesan itu menanyakan kebenaran beredarnya video serta meminta penjelasan resmi dari perusahaan.
“Izin Pak Humas, terkait beredarnya video ini di beberapa grup, mohon penjelasannya untuk kepentingan pemberitaan yang berimbang,” demikian isi permintaan konfirmasi yang dikirimkan media.
Pihak Humas PT SLS kemudian merespons dengan menyampaikan bahwa pada hari kejadian pihak perusahaan sedang melakukan kegiatan pembuatan parit di dalam Hak Guna Usaha (HGU) menggunakan alat berat dan tenaga kerja milik perusahaan. Humas juga menyebut terdapat oknum tertentu yang mencoba mengganggu kegiatan tersebut.
“Hari ini kami ada giat membuat parit di dalam HGU kami, menggunakan alat berat dan tenaga milik kami. Tetapi di lapangan ada oknum-oknum yang mencoba mengganggu kegiatan tersebut. Kami juga punya video lengkap sesuai kejadian di lapangan, Bang,” tulis pihak Humas dalam pesannya.
Namun jawaban tersebut dinilai tidak relevan serta tidak menjawab inti persoalan yang disampaikan dalam video viral. Penjelasan yang diberikan dianggap belum cukup menjelaskan dugaan penganiayaan yang terlihat dalam rekaman, sehingga memunculkan kesan adanya informasi yang belum sepenuhnya disampaikan kepada publik.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak Humas PT SLS belum memberikan klarifikasi resmi yang secara langsung menanggapi dugaan tindak kekerasan dalam video tersebut. Media masih menunggu penjelasan lanjutan untuk memastikan kronologi sebenarnya dan mendapatkan informasi yang akurat.
Apresiasi kepada pihak-pihak yang memberikan ruang klarifikasi demi penyajian informasi yang berimbang dan bertanggung jawab.
(Tim/Rul Hrp)


















