banner 728x250
Berita  

Warga Diduga Dianiaya Security PT Sari Lembah Subur, Humas Perusahaan Bungkam

banner 120x600
banner 468x60

Pelalawan – Kasus dugaan penganiayaan terhadap warga oleh sejumlah security PT Sari Lembah Subur (SLS) kembali menjadi sorotan publik. Insiden ini mencuat setelah pemberitaannya ramai beredar di berbagai media online.

Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, tim investigasi media turun langsung ke lapangan pada Kamis, 11 Desember 2025, dan mewawancarai salah satu korban bernama Indra, warga Desa Genduang, Kecamatan Pangkalan Lesung, Kabupaten Pelalawan – Riau.

banner 325x300

Indra mengungkapkan bahwa dirinya bersama beberapa warga datang ke lokasi untuk melakukan mediasi terkait aktivitas penggalian parit yang diduga dilakukan PT SLS di lahan yang masih dalam proses sengketa. Namun, sebelum mediasi dimulai, mereka justru dihadang oleh sekelompok security perusahaan.

Menurut Indra, lima orang security yang tidak ia kenal tiba-tiba melakukan pengeroyokan hingga dirinya terjatuh ke dalam parit kanal perusahaan. Ia mengaku dipukul di bagian pipi kiri serta diinjak di punggung dan leher hingga tidak mampu melakukan perlawanan.

“Awalnya kami datang untuk mediasi, bukan untuk ribut. Tapi tiba-tiba saya dihadang, lalu dipukul dan diinjak sampai terjatuh,” ujarnya. Di tengah insiden tersebut, Indra menyebut ada satu security yang berusaha menyelamatkannya dan menjauhkannya dari kerumunan pelaku.

Sebelumnya, mediasi sebenarnya telah dilakukan di kantor Camat Pangkalan Lesung. Dalam kesepakatan pertemuan itu, pihak perusahaan diminta untuk tidak melakukan aktivitas apa pun di lahan yang masih disengketakan. Namun warga menilai PT SLS tidak mengindahkan kesepakatan tersebut sehingga memicu ketegangan di lapangan.

Atas insiden ini, Indra telah resmi membuat laporan ke Polres Pelalawan pada Selasa malam, 10 Desember 2025, untuk ditindaklanjuti secara hukum.

Sementara itu, saksi mata bernama Leman menegaskan bahwa tindakan para security sudah melampaui batas kewenangan mereka. “Saya melihat langsung security memukul warga. Mereka menggunakan tangan, tapi jumlahnya banyak dan sulit dihitung. Ini sudah kelewatan,” tegasnya.

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Humas PT Sari Lembah Subur masih bungkam dan belum memberikan keterangan resmi meskipun telah dihubungi berulang kali oleh tim investigasi.

Masyarakat Desa Genduang berharap aparat penegak hukum, khususnya Polsek Pangkalan Lesung dan Polres Pelalawan, segera bertindak tegas dalam menangani kasus ini. Mereka menilai keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam penyelesaian konflik antara perusahaan dan warga.

(tim/putra/Rul hrp).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *